Kamis, 19 Agustus 2010



DEMAM PIALA DUNIA"
Semua bapak dan pemuda heboh dengan kedatangan piala dunia, termasuk Mamat dan Samsu cs. Tapi, mereka malah terjebak dengan kebahagiaan yang akhirnya membuat mereka lupa diri.
 
Jiung melihat kekacauan di musim piala dunia. Karena, bapak-bapak dan para pemuda yang biasanya shalat di masjid, tidak lagi mendatangi masjid. Sehabis nontong bareng di Balai Wargapun, semua suami dan anak jadi mengantuk. Mereka tidak kerja, kuliah, dan sekolah. Hal inilah yang membuat pertengkaran antara istri dan suami serta ibu dan anak.

Jiung pun mengambil sebuah tindakan. Dia ingin berkeliling kampung untuk melihat dampak apalagi yang melanda warga akibat Piala Dunia. Ternyata, Jiung pun melihat mereka terlibat perkelahian akibat team bola yang menang meledek team yang kalah. Bahkan, itu disebabkan karena uang yang team menang dapatkan banyak. Jiung kaget bukan main, sebabnya adalah karena adanya Piala Dunia membuat warga melakukan taruhan. Alias melakukan judi. Jiung pun mengambil tindakan tegas dan memberikan pencerahan agar adanya piala dunia tidak membuat warga jadi melupakan apa yang mereka lakukan selama ini.

Tak dinyana, ternyata semua tidak berlangsung lama. Bustami, Lurah Sirin, dan semua bapak dan pemuda kembali melakukan taruhan. Amang yang melihat hal tersebut melaporkan pada Jiung. Lalu, keduanya membuat rencana.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar